Aplikasi Muslim Pro mengungkapkan tudingan bahwa mereka menjual data lokasi pengguna ke militer AS, merupakan tuduhan yang tak berdasar.
Sebagaimana dilaporkan oleh Vice Motherboard beberapa waktu lalu, Muslim Pro disebut menjual data lokasi penggunanya ke militer AS yang bersumber dari pihak ke-3 Babel Street dan X-Mode.
Muslim Pro menyebutkan akibat tuduhan tersebut mereka berada dalam kondisi yang sangat tidak nyaman dan timbul keresahan di dalam komunitas para penggunanya.
Daftar isi
Benarkah Aplikasi Muslim Pro “Jual Data Pengguna” ?
“Muslim Pro kini tengah bekerja sama dengan berbagai pihak dan otoritas yang relevan dan berkepentingan, untuk secara transparan mengungkapkan fakta terkait tuduhan yang menimbulkan keresahan dalam komunitas kami,” ujar Muslim Pro seperti tertulis dalam pernyataannya yang dikutip dari website mereka, Sabtu (21/11/2020).
Aplikasi besutan Bitsmedia yang berbasis di Singapura ini berkomitmen pada integritas tertinggi. Mereka mengatakan sebagai berikut:
Muslim Pro selalu mematuhi prinsip ini dan yakin bahwa kita semua akan segera mengetahui bahwa
- Kami tidak pernah menyediakan data non-anonim kepada pihak ketiga; dan
- X-Mode Social, Inc. memberikan konfirmasi kepada kami pada 17 November 2020 bahwa X-Mode Social, Inc. telah menghentikan kerja sama dengan Sierra Nevada Corporation and Systems & Technology Research (yaitu perusahaan yang dilaporkan oleh media sebagai kontraktor pihak militer Amerika Serikat), jauh sebelum Muslim Pro bekerja sama dengan X-Mode Social, Inc. sebagai mitra data.
Untuk dapat lebih menjernihkan keadaan dan keraguan, serta menyelesaikan masalah, hari ini Muslim Pro mengumumkan akan melakukan tindakan investigasi penuh secara resmi kepada berbagai pihak yang terlibat.
Hal tersebut dilakukan dengan dukungan pengacaranya, demi mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan yang masih ada di benak Muslim Pro dan para pengguna.
Disebutkan juga, Muslim Pro akan melakukan tindakan yang dibutuhkan jika mendapati adanya penyalahgunaan kepercayaan dan para penggunanya.
“Kami yakin bahwa pada akhirnya kebenaran akan terungkap seiring tindakan hukum yang dijalankan dan diharapkan dapat meluruskan semua pemberitaan tersebut,” jelasnya.
“Kami memohon maaf kepada jutaan pengguna kami atas keresahan dan ketidaknyamanan ditimbulkan. Kami berkomitmen untuk sepenuhnya memastikan semua pengamanan diterapkan, sehingga pengguna kami dapat terus memanfaatkan layanan Muslim Pro yang berkualitas dan aman,” kata mereka.
Muslim Pro berujar bahwa layanannya yang diberikannya dikembangkan untuk memudahkan ibadah jutaan umat Muslim di seluruh dunia dan hal tersebut telah berlangsung selama 10 tahun terakhir.
“Ini merupakan hal yang sangat berarti bagi kami dan kami akan terus berada di sisi para pengguna – seperti yang selama ini sudah kami lakukan. Satu-satunya misi dan fokus kami adalah tetap memberikan layanan yang membantu umat Muslim di seluruh dunia untuk beribadah dengan aman,” pungkasnya.